Cara Mengatasi Masalah Reject Upload di Shutterstock
Logo Shutterstock® |
Seperti yang Anda tahu bahwa pihak Shutterstock telah menetapkan sebuah kebijakan dimana mereka akan mereview secara ketat untuk setiap gambar yang di upload oleh pihak kontributor dan memastikan apakah karya-karya gambar tersebut telah sesuai dengan standar mereka atau tidak. Jika gambar yang diupload itu telah sesuai dengan standar mereka, maka untuk dapat disetujui tidaklah terlalu sulit. Sebaliknya jika gambar yang diupload itu dianggap tidak berkualitas, maka penolakanlah yang nantinya akan Anda terima.
Memang benar untuk menjadi kontributor di Shutterstock itu bukanlah perkara gampang, disamping harus memahami aturan Shutterstock secara mendalam. Kita juga perlu menciptakan suatu karya yang benar-benar mempunyai nilai jual tinggi agar nantinya gambar yang di upload itu bisa laku di Shutterstock. Apalah artinya sebuah karya, jika karya itu tak dapat menghasilkan suatu keuntungan yang bersifat finansial. Untuk itu, kiranya perlu hal teknis ini dipersiapkan secara matang sebelum Anda benar-benar ingin memulai karir di Shutterstock.
1. Sebetulnya, untuk membuat gambar kita dapat disetujui itu tidaklah terlalu sulit kalau sebelumnya kita sudah memerhatikan setiap detail kebijakan yang ada di Shutterstock. Suatu masalah besar, Apabila Anda tidak mengetahui tentang apa yang menjadi standar mereka. Seperti tidak mengetahui format gambar apa yang harus di upload, berapa pixel gambar yang ditetapkan dan lain sebagainya.
2. Anda tidak boleh membuat karya asal-asalan. Ketahuilah! bahwa Shutterstock merupakan perusahaan besar yang menjadi wadah bagi para fotografer profesional dalam mendistribusikan karya-karyanya. Disana Anda akan bersaing dengan jutaan kontributor profesional lainnya di seluruh dunia. Jika Anda tidak melakoni pekerjaan ini secara serius, maka tak ada hal besar yang bisa Anda dapatkan nantinya. Termasuk mendapatkan pesan persetujuan dari Shutterstock.
3. Pikirkanlah tentang sebuah karya yang berkualitas, punya nilai jual dan berdaya saing tinggi. Anda mungkin perlu belajar mengoperasikan aplikasi pengolah grafis berminggu-minggu untuk bisa membuat karya ilustrasi yang menarik dan baik sesuai dengan standar Shutterstock.
Gambar visual yang berkualitas tidak melulu harus dibuat dengan kemampuan yang rumit untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah yang besar. Bahkan untuk gambar visual yang terlihat sederhana pun bila dianggap memiliki nilai jual tinggi, maka karya Anda akan dibayar mahal oleh pembeli dan disukai oleh pihak peninjau.
Pernahkah Anda berfikir tentang berapa harga logo Pepsi, logo Pertamina, logo Mastercard. Sebuah logo yang terlihat sederhana namun mempunyai nilai jual yang tinggi. Mungkin Anda juga harus memikirkan konsep yang sama tentang rencana dan keputusan Anda kedepannya. Tentang bagaimana menciptakan suatu karya yang memiliki nilai jual tinggi.
Kemudian Anda juga harus memikirkan tentang sebuah pasar. Anda harus bisa bersaing dengan kontributor-kontributor lainnya. Jika kontributor lain mendistribusikan gambar seni visual dengan skala dan target tertentu. Anda juga harus mengikutinya. Ikutilah trend, ikutilah selera pasar. Disinilah maksud dari apa yang disebut berdaya saing.
Anda harus bisa memenuhi apa yang diinginkan konsumen. Cobalah untuk meniru strategi mereka. Jika mereka menjual karya seni visual berupa logo sederhana, banner, foto pemandangan, karya line art, clip art dan vektor, Apa boleh buat. Anda dapat meniru konsep yang sama. Dengan begitu, karya yang Anda upload akan berpeluang untuk dapat diterima oleh pihak peninjau. Tapi ingat! Anda tidak boleh melakukan tindakan yang mengarah kepada pelanggaran hukum seperti melakukan penjiplakan atas suatu karya dan meniru karya orang lain secara keseluruhan.
Untuk menciptakan karya visual buatan Anda sendiri, Anda bisa menggunakan software pengolah grafis PC seperti Adobe Illustrator, Corel Draw, Photoshop, atau Photo Paint. Kemudian latihlah kemampuan Anda setiap hari. Mulailah belajar tentang karya seni visual secara mendalam agar Anda bisa menciptakan karya seni yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan Shutterstock.
4. Terakhir, promosikan karya-karya Anda yang sudah disetujui tadi. Anda tidak cukup membuat suatu karya, lalu mengharapkan uang datang kepada Anda begitu saja tanpa mempromosikan apa yang telah Anda buat. Kami kira tak ada salahnya untuk membuat dunia tahu tentang reputasi Anda di Shutterstock. Bangun reputasi dan ciptakan imej positif tentang portofolio Anda di Shutterstock sekarang.
Nah itulah cara bagaimana agar gambar bisa lolos review. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai karir sebagai kontributor Shutterstock. Terimakasih sudah membaca dan salam sukses!
Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Masalah Reject Upload di Shutterstock "